Contoh Peribahasa dan Artinya – Hai, Karib Bahasa! Kalian tentu sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah peribahasa? – Ohya, penulisan yang betul itu ‘peribahasa’, ya bukan ‘pribahasa’. Dalam budaya melayu, peribahasa merupakan bagian dari bahasa kiasan. Singkatnya, peribahasa adalah sebuah ungkapan atau kalimat ringkas yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.
Dalam bahasa Indonesia terdapat ratusan peribahasa mulai dari A sampai Z. Maka dari itu, dalam kehidupan sehari-hari biasanya berguna untuk mengutarakan sesuatu secara tersirat. Contohnya seperti, tong kosong nyaring bunyinya, lempar batu sembunyi tangan, ada udang di balik batu, dan lain sebagainya.
Berikut ialah contoh peribahasa dan artinya dalam bahasa Indonesia
Daftar Baca Cepat
Pengertian Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya berguna untuk mengiaskan maksud tertentu. Selain itu, beberapa peribahasa merupakan sebuah perumpamaan, yaitu berisi mengenai perbandingan makna yang sangat jelas karena pada awal kalimat terdapat kata “seolah-olah”, “ibarat”, “bak”, “seperti”, “laksana”, “macam”, “bagai”, dan “umpama”.
Menurut KBBI, peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Contoh peribahasa dan artinya yang cukup populer, misalnya tong kosong nyaring bunyinya berarti orang yang bodoh biasanya banyak bualnya, lempar batu sembunyi tangan berarti melakukan sesuatu tetapi diam dan seolah-olah tidak tahu apa-apa, dan lain sebagainya.
Macam-macam Peribahasa
Berikut ialah macam-macam peribahasa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia:
1.Bidal
Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya.
2. Pepatah
Pepatah merupakan peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang tua yang biasanya berguna untuk mematahkan lawan bicara.
3. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus atau makna yang unsur-unsurnya seringkali menjadi kabur.
4. Perumpamaan
Perumpamaan adalah peribahasa yang berisi mengenai perbandingan-perbandingan atau sering pula berarti sebagai peribahasa yang berupa perbandingan. Biasanya menggunakan kata-kata, seperti “bak”, “ibarat”, “laksana”, “umpama”, “bagai”.
5. Ibarat
Ibarat adalah perkataan atau cerita yang berfungsi sebagai perumpamaan, perbandingan, lambing, atau kiasan. Selain itu, ibarat berisi mengenai maksud dan ajaran yang terkandung dalam perumpamaan.
6. Tamsil
Tamsil merupakan persamaan dari umpama yang berisi ajaran-ajaran yang terkandung dalam cerita.
7. Pameo
Pameo adalah ejekan, olok-olok, atau sindiran uang menjadi buah mulut orang atau perkataan yang lucu untuk menyindir.
Contoh Peribahasa dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Berikut contoh peribahasa beserta artinya dalam bahasa Indonesia
A
1.Air susu dibalas dengan air tuba
Makna: kebaikan yang dapat balasan dengan kejahatan
2. Ada adat dan lembaganya, ada udang dan laksananya
Makna: segala sesuatu itu ada hukum dan aturannya
3. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang
Makna: hanya senang ketika pasangan mempunyai uang atau harta
4. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
Makna: tidak enak makan dan minum karena terlalu sedih dan sebagainya
5. Arang itu jikalau terbasuh dengan air mawar sekalipun, tidak akan putih
Makna: tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat perbaiki lagi
B
1.Bagai air di daun talas
Makna: selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendirian
2. Bagai burung dalam sangkar emas
Makna: hidup mewah tetapi terkekang dan tidak Bahagia
3. Bagai menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
Makna: melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, setelah itu pekerjaannya ditinggalkan
4. Bagai pintu tak berpasak, bagai perahu tak berkemudi
Makna: sesuatu yang membahayakan
5. Baik berjagung-jagung, sementara padi belum masak
Makna: lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan
6. Bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian
Makna: melakukan sesuatu yang sia-sia
7. Barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya.
Makna: siapa yang berniat atau berbuat jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri
8. Banyak orang, banyak ragamnya
Makna: tiap-tiap orang mempunyai pendapat atau kemauan sendiri-sendiri
9. Belum beranak sudah ditimang, belum duduk sudah berlunjur
Makna: terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
10. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Makna: suka duka, baik buruk sama-sama ditanggung
11.Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh
Makna: orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
Baca juga: Perbedaan Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia
12. Bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
Makna: seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
13. Betapa pun lurus paku, ujungnya berbelok juga
Makna: orang yang jahat, biarpun kelihatan baik, hatinya tetap jahat juga
14. Bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
Makna: cela, kesalahan, atau keburukan orang lain ia tahu, tetapi cela sendiri tak tahu
C
1. Cepat kaki, ringan tangan
Makna: suka menolong
2. Cacing hendak menjadi naga
Makna: orang hina yang hendak manyamai orang besar
3. Coba-coba menanam mumbang, kalau tumbuh sunting negeri
Makna: kerjakan terus, barangkali hasilnya kelak
4. Condong yang akan menimpa
Makna: perbuatan yang mendatangkan celaka
D
1.Di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung
Makna: harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal
2. Dibakar tak hangus, direndam tak basah
Makna: sangat kikir atau sangat kuasa
3. Duduk bersama lapang-lapang, duduk seorang sempit-sempit
Makna: masalah jika dibicarakan dengan banyak orang akan ada jalan keluarnya atau akan menjadi mudah, sedangkan jika memendam atau berpikir sendiri akan menemukan jalan buntu
G
1. Gajah mati karena gadingnya
Makna: orang yang mendapat kecelakaan atau binasa karena keunggulan, tabiat, atau perbuatannya
2. Gali lubang tutup lubang
Makna: berutang untuk membayar utang yang lain
3. Gayung bersambut, kata menjawab
Makna: Menangkis serangan orang; menjawab atau melayani perkataan orang
4. Gula di mulut, ikan dalam belanga
Makna: sudah dalam kekuasaan kita
5. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Makna: kelakuan murid atau orang bawahan selalu mencontoh guru atau orang atasannya
H
1. Habis perkara, nasi sudah menjadi bubur
Makna: tidak ada gunanya membicarakan hal yang sudah terlanjur terjadi
2. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading
Makna: orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun sudah meninggal
3. Hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam
Makna: tidak mengatakan yang sebenarnya atau yang mengatakan hal baik dengan buruk dan sebaliknya
4. Hitam di atas putih
Makna: dengan tertulis, tidak hanya dengan perkataan (mengenai perjanjian dan sebagainya)
I
1. Ilmu padi, makin berisi makin runduk
Makna: makin banyak pengetahuan semakin rendah hati
2. Ikan belum dapat, airnya sudah keruh
Makna: pelaksanaan kerja yang tidak tepat atau keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan itu selesai
3. Ikut hati mati, ikut rasa binasa
Makna: jika hanya menuruti hawa nafsu tentu akan celaka
4. Ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis
Makna: harus menjalankan ikhtiar sebelum terlambat
Baca juga: Cerita Rakyat Indonesia – Jenis dan Contoh
J
1. Jangan dilepaskan tangan kanan, sebelum tangan kiri berpegang
Makna: jangan melepaskan pekerjaan yang ada sebelum mendapat pekerjaan atau pencaharian yang baru
2. Jadi bumi langit
Makna: menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan
3. Jauh di mata, dekat di hati
Makna: bertempat tinggal tidak berdekatan, tetapi jiwa atau hati selalu merasa dekat
K
1. Kalau tak ada api, masakan ada asap
Makna: barang sesuatu yang terjadi, pasti ada sebabnya
2. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan
Makna: cinta kasih anak kepada ibu tidak sebanyak kasih ibu kepada anak
3. Kaki naik, kepala turun
Makna: selalu sibuk bekerja
4. Kain gatal, besok digaruk
Makna: pertolongan yang datangnya terlambat
L
1. Lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai
Makna: seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil
2. Lain di mulut, lain di hati
Makna: yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya
3. Laksana jentayu menantikan hujan
Makna: sangat merindukan sesuatu atau kekasih dan sebagainya
4. Laut budi tepian akal
Makna: seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana
M
1. Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan
Makna: segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak
2. Mulut manis jangan percaya, lepas dari tangan jangan diharap
Makna: jangan percaya kepada orang yang manis perkataannya, barang atau uang yang dipinjamkan kepada orang yang bersifat demikian, tidak dapat diharapkan Kembali lagi
3. Maling berteriak maling
Makna: mendahului orang menyorakkan sesuatu kesalahan atau kejahatan supaya tidak dituduh orang
N
1. Nyawa bergantung di ujung kuku
Makna: dalam keadaan yang sulit dan berbahaya
2. Nasi gersendok tidak termakan
Makna: tidak dapat merasakan atau mengenyam apa yang didapatnya atau belum menjadi rezekinya
3. Nasi sudah menjadi bubur
Makna: tidak dapat memperbaiki perbuatan yang sudah terlanjur terjadi
4. Napas tidak sampai ke hidung
Makna: sibuk sekali
Baca juga: Majas – Pengertian, Jenis-Jenis, beserta Contoh Majas
O
1. Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi
Makna: mendapatkan keinginannya
2. Ombak yang kecil jangan diabaikan
Makna: perkara kecil yang mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga
3. Orang dahaga diberi air
Makna: menolong orang yang kesusahan; memberi pelajaran kepada orang yang sungguh-sungguh ingin menambah pengetahuannya
P
1. Padi masak, jagung mengupih
Makna: mendapat keuntungan dengan berlipat ganda
2. Panas tidak sampai petang
Makna: bertambah susah
3. Perut panjang sejengkal
Makna: merasa kecewa atau tidak senang
R
1. Rajin mengais tembolok berisi
Makna: kalau rajin bekerja atau mencari nafkah, rezeki akan bertambah
2. Ringan tulang, berat perut
Makna: barang siapa yang rajin bekerja, tentu mendapat rezeki
3. Rumput mencari kuda
Makna: perempuan yang mencari laki-laki
S
1. Seperti cincin dengan permata
Makna: cocok sekali atau sesuai benar
2. Sampan ada, pengayuh tidak
Makna: hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya
3. Satu nyawa, dua badan
Makna: sehidup semati
4. Seperti gajah masuk kampung
Makna: orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati dalam lingkungan orang yang lemah
5. Seperti tikus masuk perangkap
Makna: orang yang sudah kehilangan akala tau amat galisah
T
1. Tahu makan, tahu simpan
Makna: dapat meyimpan rahasia baik-baik
2. Tajam pisau karena diasah
Makna: orang yang rajin belajar akan menjadi orang pandai
3. Tak ada kusut yang tak selesai
Makna: tidak ada perselisihan yang tidak dapat didamaikan
4. Tak ada laut yang tak berombak
Makna: setiap pekerjaan atau usaha selalu ada risiko dan kesukarannya
U
1. Umpan habis, ikan tak kena
Makna: usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga, bahkan merugi
2. Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati
Makna: budi baik orang hanya dapat berbalas dengan kebaikan pula
3. Undang-undang berbatu hitam
Makna: hukum yang baik dan tidak berat sebelah
W
1. Wau melawan angin
Makna: perbuatan yang sia-sia
Y
1. Yang lahir menunjukkan yang batin
Makna: kelakuan orang menunjukkan tabiatnya atau perasaan hatinya
2. Yang tajam tumpul, yang bisa tawar
Makna: melalui musyawarah dan perkataan yang baik, semua masalah dapat selesai
3. Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua
Makna: pemimpin bertanggung jawab atas segala sesuatu, tetapi pemimpin juga akan mendapat puji dan cela
Z
1. Zaman beralih, musim bertukar
Makna: segala sesuatu hendaknya menyesuaikan dengan keadaan zaman
Itulah contoh peribahasa dan artinya dalam bahasa Indonesia dari A sampai Z. Tak hanya itu, sebenarnya masih banyak lagi contoh peribahasa dalam bahasa Indonesia. Bagaimana? Sudah tahukah kalian mengerti peribahasa-peribahasa tersebut beserta artinya?
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bahasa Indonesia, silakan klik di sini.
Komentar