Macam huruf abjad – Hai karib bahasa! kamu yakin sudah tahu tentang macam-macam huruf beserta jenis dan penggunaannya? Jika belum, pada artikel kali ini akan membahas secara terperinci tentang materi tentang huruf abjad.
Mungkin, kamu sekarang sedang mencari tahu bagaiamana cara penggunaan huruf yang baik dan benar sesuai dengan kaidah PUEBI terbaru yang telah berlaku dari tahun 2015 hingga saat ini.
Oleh karena itu, kamu harus tahu tantang huruf abjad atau biasa dikenal juga huruf alfabet mulai dari arti, jenis hingga penggunaannya. Supaya kamu dapat lebih baik lagi dalam menulis.
Huruf abjad dalam bahasa Indonesia berjumlah 26 huruf. Namun, berdasarkan sejarah ejaan bahasa Indonesia ada sedikit perbedaan antara EYD dan PUEBI yakni penggunaan istilah “Huruf Kecil” yang tidak lagi digunakan dan diubah menjadi “Huruf Nonkapital”.
Macam-Macam Huruf Abjad
Daftar Baca Cepat
1. Pengertian Huruf
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf ialah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad serta melambangkan bunyi bahasa.
Huruf juga biasa dikenal dengan nama aksara. Oleh karen itu, pembahasan materi tentang huruf ini tidak terlepas dari abjad.
Sedangkan abjad itu sendiri mempunyai dua pengertian, yakni sistem huruf yang melambangkan bunyi bahasa yang digunakan untuk menuliskan bahasa dan kumpulan huruf berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu.
Dalam bahasa Indonesia, abjad terdiri dari 26 huruf. Ditambah lagi, pada PUEBI ada kolom “Pengucapan” yang dilengkapi diakritik (tanda tambahan dalam huruf). Berikut ini adalah 26 huruf lengkap dengan kolom pengucapannya.
Kapital | Nonkapital | Nama | Pengucapan |
---|---|---|---|
A | a | a | a |
B | b | be | bé |
C | c | ce | cé |
D | d | de | dé |
E | e | e | é |
F | f | ef | éf |
G | g | ge | gé |
H | h | ha | ha |
I | i | i | i |
J | j | je | jé |
K | k | ka | ka |
L | l | el | él |
M | m | em | ém |
N | n | en | én |
O | o | o | o |
P | p | pe | pé |
Q | q | ki | ki |
R | r | er | ér |
S | s | es | és |
T | t | te | té |
U | u | u | u |
V | v | ve | vé |
W | w | we | wé |
X | x | eks | éks |
Y | y | ye | yé |
Z | z | zet | zét |
2. Jenis Huruf
Huruf abjad juga memiliki jenisnya masing-masing. Di dalam abjad bahasa Indonesia jenis huruf dibedakan menjadi empat bagia, yaitu huruf vocal, konsonan, diftong dan gabungan huruf konsonan.
Berikut ini penjelasan tentang huruf-huruf bedasarkan jenisnya.
2.1 Huruf Vokal
Huruf vokal adalah bunyi bahasa yang terjadi karena udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan atau halangan.
Huruf vokal juga dikenal dengan nama huruf hidup. Sedangkan di dalam bahasa Indonesia itu sendiri memiliki lima huruf vokal, yaitu a, i, u, e, dan o.
2.2 Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah bunyi bahasa yang terjadi karena udara yang keluar dari paru-paru mengalami hambatan atau halangan.
Huruf konsonan di dalam bahasa Indonesia terdiri dari 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
2.3 Huruf Diftong
Huruf diftong adalah gabungan dua huruf vokal yang dilafalkan menjadi satu suku kata. Diftong di dalam bahasa Indonesia terdiri dari empat huruf, yaitu ai, au, ei, dan oi.
2.4 Huruf Konsonan Rangkap
Huruf konsonan rangkap adalah dua huruf konsonan yang menjadi satu-kesatuan. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf konsonan rangkap, yaitu kh, ng, ny dan sy.
3. Penggunaan Huruf
3.1 Huruf Kapital
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus yang ukurannya lebih besar dari huruf biasa. Istilah huruf kapital sering diganti dengan huruf besar.
Namun, istilah tersebut sedikit membingungkan karena terdapat huruf kecil (noncapital) yang ukurannya besar seperti huruf besar (kapital) dan ada huruf besar (kapital) yang ukurannya kecil.
Pada artikel sebelumnya telah membahas Penulisan Huruf Kapital yang Baik dan Benar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kaidah penggunaan huruf kapital terdiri dari 13 kondisi tertentu, yakni:
- Awal kalimat
- Nama orang
- Petikan langsung
- Nama agama, kitab suci, dan Tuhan
- Penulisan gelar
- Penulisan jabatan dan pangkat
- Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
- Nama tahun, bulan, hari, dan peristiwa bersejarah
- Nama geografi
- Nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan dokumen
- Judul buku, karangan, artikel, makalah, majalah dan surat kabar
- Unsur singkatan gelar, pangkat, atau sapaan
3.2 Huruf Miring
Dalam penulisan tangan atau ketikan manual (tanpa komputer), huruf ataupun kata uang akan dicetak miring harus digarisbawahi. Dan proses tersebut harus kata demi kata.
Sehingga spasi antara setiap katanya tidak perlu digarisbawahi. Sedangkan pada penulisan elektronik atau komputer, penulisan garis miring sangat mudah, kamu cukup gunakan cetak miring (italic) dan tidak perlu digarisbawahi.
Kaidah penggunaan huruf miring terdiri dari tiga kondisi tertentu, yaitu:
- Huruf mmiring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau mama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contohnya sebagai berikut:
Majalah Bobo baik dibaca untuk anak kecil.
Sugiarto, Eko. 2012. Master Skripsi Plus. Yogyakarta: Khitah Publishing.
- Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Contohnya sebagai berikut:
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan panjang tangan.
- Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contohnya sebagai berikut:
Nama ilmiah dari buah apel adalah Malus domestica.
Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anaknya.
3.3 Huruf Tebal
Huruf tebal adalah huruf yang dicetak tebal atau berat. Dalam tulisan tangan atau ketikan manual (tanpa komputer).
Huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda. Proses garis bawah tersebut harus kata demi kata. Dengan deminkian spasi antarkata tidak perlu digarisbawahi.
Dalam cetakan komputer, penulisan huruf tebal sangatlah mudah, kamu cukup gunakan cetak tebal (bold) dan tidak perlu digarisbawahi.
Dalam penggunaannya huruf tebal memiliki kaidah penulisan yang terdiri dalam 2 kondisi tertentu, yakni sebagai berikut:
- Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contohnya:
Kata et dalam ungkapan ora et labora memiliki arti ‘dan’.
- Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contohnya:
Judul: HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab: BAB I PENDAHULIAN
Subbab: 1.1 Latar Belakang Masalah
Komentar