oleh

Pengertian Penulisan Kata dan Pedoman Penggunaannya

-LINGUISTIK-2,939 dilihat

Pengertian penulisan kata – Kamu sedang mencari panduan penulisan kata yang sesuai standar PUEBI?

Mungkin karena kamu sedang mengerjakan tugas karya ilmiah, seperti menulis teks, makalah, essay, skripsi, tesis, ataupun disertasi.

Demi mengerjakan tugas tersebut tentunya kamu harus mengetahui pedoman penulisan kata yang benar supaya tulisan kamu tidak banyak mendapat revisi.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan membahas tentang pedoman penulisan kata mulai dari macam, jenis, dan penggunaannya.

Pengertian Penulisan Kata dan Contoh Penggunaannya

Pengertian Penulisan Kata

Penulisan kata berasal dari dua kata yakni “Penulisan” dan “Kata”.

Penulisan menurut KBBI adalah sebuah proses, cara, perbuatan menulis atau menuliskan baik itu di atas alas (kertas, kulit, dll) ataupun lewat media elektronik.

Sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Jadi, penulisan kata dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan seseorang dalam perbuatan menulis yang di dalamnya terdapat unsur bahasa sehingga menjadi wujud kesatuan, perasaan, dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Pedoman Penulisan Kata

Dalam pedoman penulisan kata yang terdapat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) berjumlah sembilan.

Sembilan pedoman kata tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.

Supaya tulisan yang dihasilkan mudah dimengerti dan enak untuk dibaca. Berikut pedoman penulisan kata yang termasuk dalam PUEBI.

Baca juga: 4 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia yang Diresmikan

1. Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukan kata baru yang lebih besar.

Kata tersebut belum mendapat imbuhan, seperti awalan, sisipan, akhiran, konfiks, dan imbuhan gabungan.

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contohnya:

Jarak sekolah sangat jauh

Pria itu tampan sekali

Baju kamu bagus

Bunga mawar itu sudah mekar.

2. Kata Berimbuhan

Kata imbuhan adalah kata dasar yang mendapat Awalan, sisipan, akhiran, konfiks, dan imbuhan gabungan.

Imbuhan Ditulis Serangkai dengan Bentuk Dasarnya

Misalnya: berjalan, gemetar, lukisan, dipermainkan,hedonisme, seniman, pustakawan.

Bentuk Terikat Ditulis Serangkai dengan Kata yang Mengikutinya

Misalnya: adikuasa, semifinal, antarprovinsi, kontraproduktif, mancanegara, inframerah.

3. Kata Ulang

Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruhnya ataupun sebagian.

Penulisan kata ulang menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Contohnya sebagai berikut:

Siswa-siswa

Meja-meja

Malu-malu

Kupu-kupu

Buah-buahan

Baca juga: Tanda Koma Digunakan untuk Apa?

4. Gabungan Kata

Gabungan kata biasa dikenal dengan istilah kata majemuk.

Dari hasil penggabungan beberapa kata dasar yang berbeda tersebut sehingga membentuk makna baru.

Gabungan kata atau kata majemuk ditulis terpisah

Contoh: meja makan, naik daun, anak buah, bujur sangkar, panti jompo, air mata.

Tanda hubung (-) digunkan pada gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian di antara unsur-unsurnya

Contoh: rumah-pejabat baru, adik-istri kolonel, penjaga-sekolah tua, buku-puisi lama.

Gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran saja ditulis terpisah

Contoh: bertanggung jawab, bertegur sapa, membabi buta, putar balikkan, melintas batas.

Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai

Contoh: menandatangani, memutarbalikkan, dititikberatkan, pertanggungjawaban, digarisbawahi.

Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai

Contoh: acapkali, apalagi, radioaktif, kasatmata, matahari, wiraswasta, dukacita, kilometer.

5. Pemenggalan Kata

Pemenggalan kata adalah pemisahan atau penggalan yang ditandai dengan tanda horizontal kecil (-) yang berguna untuk memisahkan dua atau lebih elemen dari sebuah kata.

5.1 Pemenggalan kata dasar dilakukan dengan pedoman sebagai berikut

– Kata dasar yang dibagian tengah terdapat huruf vokal berurutan.

Contoh: ra-ut, bu-ang, ku-at, du-it, ma-af.

– Huruf vokal rangkap (diftong) ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal.

Contoh: san-tai, au-to-mo-tif, ker-bau, kon-voi.

– Kata dasar yang memiliki huruf konsonan di tengahnya atau gabungan huruf konsonan di antara dua huruf vokal.

Contoh: ma-war, ba-ngun, se-nyap, da-wet, sa-kit.

– Kata dasar yang di tengahnya terdapat dua huruf konsonan yang berurutan.

Contoh: Kam-pak, sam-bal, rin-tang, dah-syat, akh-lak.

– Kata dasar yang di tengahnya terdapat tiga huruf konsonan atau lebih dan masing-masing melambangkan satu bunyi.

Contoh: sen-tra, an-traks, in-trik, kon-trol.

5.2 Pemgenggalan kata turunan dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentukannya.

Contoh: ber-cerita, mem-beri, di-antar, se-besar, duduk-lah, berapa-kah.

5.3 Sebuah kata yang terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsur dapat bergabung dengan yang lainnya. Contohnya:

biologi               bio-logi                 bi-o-lo-gi

– dasawarsa        dasa-warsa         da-sa-war-sa

– introduksi         intro-duksi          in-tro-duk-si

5.4 Pemenggalan nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris.

Contoh: Bapak Pendidikan Nasional Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara.

5.5 Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak perlu dipenggal.

Contoh: Sejak tahun 2006 kakanya bekerja di BKKBN Provinsi Jawa Barat.

6. Kata Depan

Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat.

Biasanya kata depan diikuti oleh kata benda ataupun kata ganti. Beberapa contoh kata depan antara lain di, ke, dan dari.

Ketiga kata tersebut ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya. Contohnya:

Syifa sedang pergi ke Cianjur

Buah itu diletakan di atas lemari.

Pempek ini oleh-oleh dari Palembang

7. Partikel

Partikel adalah kata tugas yang hanya memiliki makna gramatikal dan tidak diturunkan menjadi kata lain.

Contoh kata partikel yakni -lah, kah, -tah, pun, dan per. Berikut adalah contoh penulisan kata partikel yang benar.

Tutuplah pintu itu!

Siapakah pencuri sandal di masjid?

Jarak yang jauh sekali pun akan kau tempuh demi keluarga!

Apatah gerangan yang membuatmu menangis?

Satu per satu anak ayam itu mati dimakan ular.

8. Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah hasil menyingkat atau memendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf dan biasa dibaca perhuruf.

Sedangkan akronim adalah pemendekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis sebagai kata yang wajar dan biasa dibaca perpemenggalan.

Jadi, perbedaan singkatan dan akronim terletak pada pelafalannya.

Contoh Singkatan:

– Hlm (Hlm)

– Bhs (bahasa)

– Km (kilometer)

– Ir (insinyur)

– Abd (Abdul)

Contoh akronim:

– Inpres (Instruksi presiden) dibaca in/pres.

– Wagub (wakil gubernur) dibaca wa/gub.

– ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dibaca ab/bri.

9. Kata Sandang Si dan Sang

Penulisan kata si dan sang terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh:

  • Dia membelikan baju untuk si
  • Setelah sidang dibuka sang Hakim pun berbicara.

Catatan: kata sang diawali huruf kapital jika kata sesudahnya memiliki unsur nama tuhan.

  • Kematian hanya milik Sang

Nah, kamu sekarang sudah tahu kan pengertian penulisan kata beserta penggunaannya dalam sebuah tulisan.

Sehingga kualitas tulisan kamu akan lebih baik lagi dari sebelumnya.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.