oleh

Penulisan Huruf Kapital yang Baik dan Benar

Penulisan Huruf Kapital – Dalam menulis pada tulisan yang formal, seperti menulis teks berita, menulis pidato, menulis teks eksplanasi, dan lain sebagainya mengharuskan kita memerhatikan kaidah kebahasaan atau tata bahasa. Tata bahasa adalah kumpulan kaidah mengenai strukur gramatikal bahasa. Tujuan adanya tata bahasa ialah sebagai pedoman penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Terdapat tiga pedoman penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dapat dijadikan acuan, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ketiga pedoman tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam menulis.

Salah satu unsur dalam tata bahasa ialah huruf kapital. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus yang ukurannya lebih besar dari huruf biasa. Istilah huruf kapital sering diganti dengan huruf besar. Namun, istilah tersebut sedikit membingungkan karena terdapat huruf kecil (noncapital) yang ukurannya besar seperti huruf besar (kapital) dan ada huruf besar (kapital) yang ukurannya kecil.

Oleh karena itu, istilah yang paling tepat digunakan ialah huruf kapital, yaitu huruf yang berukuran dan berbentuk khusus. Huruf kapital tidak hanya menyangkut dengan ukuran, melainkan juga menyangkut bentuk yang khusus.

Berikut ialah kaidah penggunaan huruf kapital:

Kaidah Penulisan Huruf Kapital

1. Awal kalimat

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh:

Dia membeli sayuran.

Apa yang kamu beli?

Petani sedang menanam padi.

 

2. Nama orang

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh:

Agung Lesmana

Sakinah Harahap

Jendral Sudirman

Dewi Sri

Alessandro Volta

Rudolf Diesel

 

Namun, huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis. satuan ukuran.

Contoh:

ikan mujair

5 ampere

 

Selain itu, huruf kapital tidak digunakan pula pada penulisan kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau kata tugas.

Contoh:

Abdul Rahman bin Zaini

Mutiara dari Selatan

 

3. Petikan langsung

Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung. Petikan langsung ditandai dengan tanda kutip.

Contoh:

Ayah bertanya, “Kapan kita berangkar?”

Pak Amir menasihati siswanya, “Berhati-hatilah, Nak!”

“Mereka akan mengikuti lomba puisi,” katanya.

 

4. Nama agama, kitab suci, dan Tuhan

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh:

Islam

Kristen

Hindu

Alquran

Alkitab

Allah

Tuhan

Allah akan menunjukkan jalan yang lurus kepada hamba-Nya.

Ya, Tuhan, bimbinglah kami ke jalan yang Engkau beri rahmat.

 

5. Penulisan gelar

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi atau akademik yang diikuti nama orang dan dipakai sebagai sapaan. Contoh:

Sultan Hasanuddin

Raden Ajeng Kartini

Agung Hermina, Sarjana Hukum

Irfansyah, Magister Sastra

Selamat datang, Yang Mulia.

Selamat menikmati makan, Sultan.

Selamat pagi, Dokter.

 

6. Penulisan jabatan dan pangkat

Huruf kapital digunakan sebagai unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Contoh:

Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

Profesor Hakim

Sekretaris Jendal Kementrian Kesehatan

Gubernur DKI Jakarta

 

7. Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Namun, penulisan kata bangsa, suku bangsa, dan bahasa tidak menggunakan kapital. Contoh:

bangsa Indonesia

suku Dayak

bahasa Jawa

 

Selain itu, jika nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan juga tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Contoh:

pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

 

8. Nama tahun, bulan, hari, dan nama peristiwa sejarah

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

Contoh:

tahun Hijriyah

bulan Januari

hari Jumat

hari Lebaran

hari Natal

 

Selain itu, huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.

Contoh:

Konfersi Asia Afrika

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 

Namun, huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

9.Nama geogafi

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.

Contoh:

Sungai Ciliwung

Gang Bersama

Jalan Lombok

Bukit Barisan

Pulau Sumatera

Danau Toba

Amerika Serikat

Kecamatan Cilandak

Kelurahan Rawamangun

 

Namun, nama geografi yang bukan nama diri dan nama diri yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

berlayar ke teluk

mandi di sungai

memancing di danau

jeruk bali

nangka belanda

petai cina

 

10. Nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan dokumen

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti ke, di, dari, pada, dan, yang, untuk.

Contoh:

Republik Indonesia

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

 

11. Judul buku, karangan, artikel, makalah, majalah, dan surat kabar

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah, nama majalah, dan surat kabar, kecuali kaya tugas yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh:

Surat Kecil untuk Tuhan.

Ayah Mengapa Aku Berbeda?

Tulisan ini dimuat di majalan Bahasa dan Sastra.

Dia agen surat kabar Media Indonesia.

 

12. Unsur singkatan gelar, pangkat, atau sapaan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh:

S.H. – sarjana hukum

S.S. – sarjana sastra

K.H. – kiai haji

Dg. – daeng

Dr. – doktor

Sdr. – saudara

 

13. Kata Penunjuk Kekerabatan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kaya penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Contoh:

“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hani

Dera bertanya, “Apakah kamu jadi ikut lomba, Din?”

“Silakan duduk, Nak!” kata orang itu.

 

Namun istilah kekerabatan berikut ini bukan merupakan penyapaan atau pengacuan, jadi tidak ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

Kita harus menghormati ayah dan ibu kita.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

 

Selain itu, kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Contoh:

Apakah Anda sudah bekerja?

Silakan Anda masuk ke ruang ujian.

 

Demikianlah penjelasan mengenai kaidah penulisan huruf kapital. Semoga dapat membantu dan menambah informasi karib bahasa. Untuk membaca artikel dan informasi lainnya seputar bahasa Indonesia, silakan baca di sini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.